PENDAMPINGAN DAN PENERAPAN KESEHATAN SENAM HIPERTENSI BAGI LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL ATMABRATA KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2024
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.15877395Keywords:
Blood Pressure, Hypertension Gymnastics, HypertensionAbstract
Hipertensi sering di sebut sebagai the silent disease karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu jika dirinya mengidap hipertensi. WHO memperkirakan prevalensi kejadian hipertensi di dunia dari jumlah seluruh penduduk dunia yaitu 22%. Asia Tenggara menjadi peringkat ketiga prevalensi hipertensi tertinggi yaitu 25% dari jumlah seluruh penduduk (Kemenkes RI, 2019). Prevalensi hipertensi di Indonesia dari hasil pengukuran tekanan darah penduduk berdasarkan kelompok umur 55-64 tahun adalah sebesar 45,9% (Kemenkes RI, 2018). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019, batasan usia produktif adalah usia 15-59 tahun. Umumnya, kejadian hipertensi terjadi pada kelompok lanjut usia namun pada kelompok usia produktif yang termasuk remaja dan dewasa juga berisiko mengalami hipertensi. Kelompok usia produktif berisiko terkena hipertensi karena pada usia tersebut merupakan usia dimana seseorang menghadapi banyaknya kesibukan berupa pekerjaan atau kegiatan lain. Hipertensi pada usia produktif juga dapat terjadi akibat perubahan pola hidup yang menyebabkan peningkatan penyakit degeneratif seperti hipertensi. Fenomena Hipertensi di masa sekarang ini, banyak di sebabkan oleh pola makan dan aktivitas tubuh, akibat dua hal ini seiring bertambah usia semakin meningkatkan risiko kemunculannya penyakit. Pengobatan secara non farmakologis salah satunya dengan aktivitas fisik dalam bentuk olah raga untuk pengendalian hipertensi. Tujuannya adalah untuk membantu dalam penurunan tekanan darah. Kegiatan ini dilakukan Bulan Maret 2024 di Panti Sosial Atmabrata Kecamatan Cilincing. Peserta kegiatan para lansia yang ada di Atmabrata Kecamatan Cilincing sebanyak 15 orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendampingan dan penerapan kesehatan, diskusi dan praktik gerakan Senam Hipertensi untuk membantu menurunkan tekanan darah. Penilaian dilakukan melalui pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah kegiatan. Dari evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan didapat data bahwa para lansia yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dengan melakukan gerakan senam hipertensi secara benar dan rutin terlihat dapat menurunkan tekanan darah. Diharapkan dapat menerapkan keterampilan yang telah dipelajarinya dan menjadi peer pendidik di lingkungannya.