PROGRAM LAYANAN SAFARI KONTRASEPSI SUNTIK KB PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA PENATARSEWU TANGGULANGIN SIDOARJO
DOI:
https://doi.org/10.5281/1f504884Abstract
Program Keluarga Berencana yang paling banyak di minati di wilayah Sidoarjo adalah metode suntik. Namun demikian masih ada beberapa Wanita usia subur yang tidak memakai KB dengan alasan takut gemuk atau takut untuk di suntik. Penelitian ini bertujuan membantu mengetahui gambaran mayoritas alasan akseptor memilih KB suntik, efek samping penggunaan KB suntik dan mengetahui gambaran mayoritas alasan akseptor memilih KB suntik, efek samping penggunaan KB suntik dan perencanaan kehamilan dan perencanaan jumlah anak yang diinginkan ibu. Jenis penelitian ini deskriftif dengan desain cross - sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah aseptor KB suntik di Desa Penatarsewu pada bulan Juli 2025. Sedangkan sampelnya adalah Wanita usia subur (usia 20 sampai 50 tahun ) akseptor KB Suntik bulan Juli dan bersedia menandatangani inform consent.Metode sampling yang digunakan Non Probability Sampling dengan teknik Acidental sampel berjumlah 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akseptor KB yang memakai suntik 3 bulan di minati ibu akseptor usia 20 – 35 tahun (83,3 %)dan sebagian besar memiliki paritas multipara yaitu 93,3 %. Efek samping KB dalam penelitian ini gangguan menstruasi berupa amenorhoe (tidak terjadi perdarahan/spoting) 89 %. DMPA mengandung hormon medroxyprogesteron menyebabkan tidak mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur sehingga tidak terjadi menstruasi atau hanya muncul bercak bercak. Saran untuk penelitian selanjutnya analitik dan waktu lebih lama sehingga dapat menjangkau lebih banyak akseptor dan dapat mengetahui faktor faktor lain yang bisa mengetahui alasan WUS memilih metode suntik KB .