MENGATASI KEJADIAN STUNTING MELALUI SOSIALISASI DAN PENGOLAHAN COOKIES TEPUNG PREMIX PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA CINTA RAKYAT, DELISERDANG-SUMATERA UTARA
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.15861524Keywords:
Stunting , Premix cookies , Childbearing age womenAbstract
Hasil penelitian Nasution (2019; 2020), menghasilkan cookies tepung premix yang mengandung protein tinggi dan sangat disukai anak usia 12-24, memiliki efektifitas 82,14 % dapat meningkatkan status gizi anak. Hal ini menjadi dasar, untuk pentingnya mensosialisasikan hasil penelitian tersebut sebagai upaya untuk dapat membantu mencegah dan mengatasi masalah stunting yang masih tinggi (44,1 %) di desa Cinta Rakyat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memilih sasaran 30 orang wanita usia subur (WUS) dan kader. WUS diharapkan dapat menerapkan langsung dalam keluarga sedangkan kader menjadi sebagai anggota kelompok penggerak kegiatan kesehatan dapat memotivasi para WUS untuk perduli dengan kesehatan anaknya. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh tim, meliputi penyuluhan menggunakan booklet dengan materi meliputi masalah stunting (penyebab, akibat dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah), yang dilaksanakan di balai desa serta demonstrasi pengolahan cookies premix. Dalam kegiatan tersebut dilakukan pengukuran pengetahuan, sikap sesuai materi penyuluhan dan ketrampilan WUS dalam mengolah cookies premix yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap WUS yang signifikan. Di sisi lain, hasil praktek mengolah cookies oleh kader dan WUS yang menjadi kelompok sasaran, menunjukkan hasil yang sangat baik dan mampu menerapkan teknologi tepat guna melalui pemanfaatan alat pengolahan yang tersedia di rumah tangga masing-masing. Selanjutnya hasil diskusi dengan pihak pengelola desa, diharapkan para kader dan WUS dapat menjadikan cookies premix hasil olahan sendiri sebagai alternatif dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu.